PT. ALPHA ROMEO TEKNOLOGI

SDPPI Smart Home

Sertifikasi SDPPI Postel Smart Home Device

Smart Home atau rumah pintar mulai masuk dan diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 2000an. Namun, teknologi ini baru mulai trend di masyarakat akhir-akhir ini. Hal itu tentu tidak terlepas dengan tingkat mobilitas masyarakat dan intensitas pekerjaan yang semakin tinggi.

Dengan kebutuhan tersebut, masyarakat pasti memerlukan teknologi yang mampu membuat segala aktivitas di rumah menjadi mudah, aman, hemat dan nyaman. Sehingga bisa fokus pada pekerjaan yang dilakukan. Smart Home merupakan teknologi yang mampu menawarkan itu semua. 

Namun tahukah anda, bahwa perangkat-perangkat dalam Smart Home sistem harus bersertifikasi SDPPI? 

Ingin tahu lebih jauh? Yuk kita baca artikel berikut!

Sertifikasi SDPPI Smart Home

Apa itu Smart Home?

Smart Home atau rumah pintar adalah konsep rumah modern yang mengaplikasikan teknologi komunikasi dan Internet of Things (IoT) untuk memudahkan aktivitas, keamanan dan kenyamanan penghuninya. Smart Home memungkinkan penghuninya dapat mengontrol kemanan, efesiensi dan aktivitas perangkat di rumah dari jarak jauh. 

Oleh karena itu, Smart Home dapat sangat membantu orang-orang yang sering bekerja sampai petang dan pergi dinas ke luar kota. Dengan adanya menggunakan konsep Smart Home di rumah, kita tidak perlu khawatir untuk menyalakan lampu di malam hari, memeriksa semua peralatan sebelum berangkat, apakah pintu sudah terkunci dengan benar, dan sebagainya. Kita bisa mengendalikan semua itu dengan satu genggaman dan dari jarak jauh melalui SmartPhone kita.

Smart Home dan Smart Home System

Mungkin muncul pertanyaan di benak banyak orang, “Bagaimana aplikasi smart home di rumah kita? Apakah harus memasang seluruh sistem otomasi dalam rumah?”

Anda tidak perlu khawatir, kita bisa mengaplikasikan Smart Home untuk keperluan-keperluan yang sesuai kebutuhan kita. Bagaimana maksudnya? Misalnya, kita bisa menerapkan Smart Home untuk membuat lampu di rumah kita bisa menyala otomatis saat malam hari saja, tanpa memasang sistem penguncian pintu otomatis, dan sebaliknya. 

Nah berikut ini adalah beberapa contoh sistem Smart Home yang sering digunakan di masyarakat Indonesia:

1. Otomasi Perangkat Elektronik sesuai Rutinitas Penghuni

Salah satu brand yang menyediakan sistem ini adalah Yonomi. Yonomi merupakan Smart Home System berbentuk aplikasi yang dapat dihubungkan pada perangkat-perangkat yang berbeda, mengatur kontrol dan otomasi rumah sesuai dengan keinginan. Yonomi mampu membantu penghuni rumah untuk mengotomasikan rutinitas rumah. 

Aplikasi Yonomi berfungsi sebagai otak dari sistem Smart Home dan dapat dikendalikan melalui Smart Phone, atau gawai pintar. Aplikasi Yonomi akan terhubungi dengan perangkat-perangkat elektronik di rumah kita, seperti speaker aktif, lampu, dan termostat. Yonomi dapat membantu menghidupkan dan mematikan perangkat-perangkat tersebut secara otomatis sesuai dengan rutinitas penghuni rumah.

2. Sistem Keamanan Rumah

Sistem ini akan relevan bagi pemilik rumah yang sering ke luar kota untuk bekerja maupun traveling. Salah satu brand yang menyediakan fasilitas ini adalah Ring dengan produk Alarm-nya. Ring Alarm menyediakan fasilitas seperti keypad numerik, base station dengan sirene, sensor gerak, dan sensor pada pintu atau jendela. 

Ring Alarm akan membantu merekam seluruh aktivitas yang terjadi dalam dan sekitar rumah dengan sensor-sensor yang ada. Apabila terjadi sesuatu yang mencurigakan teknologi tersebut kemudian akan memberikan pemberitahuan. Rekam aktivitas-aktivitas tersebut kemudian akan tersimpan pada penyimpanan awan, Cloud Storage dengan kapasitas yang tidak terbatas.

3. Pengatur Suhu Rumah Otomatis

Tidak jarang kita sering mengalami perubahan suhu, terutama saat musim pancaroba. Suhu udara sering berubah di malam hari, saat tidur suhu udara terasa panas namum berubah menjadi dingin saat dini hari. Hal ini tentu akan berdampak pada kesehatan penghuni rumah apabila terus menerus merasakan perubahan suhu yang drastis. 

Namun, hal tersebut dapat diantisipasi dengan sistem Smart Home “Ecobee SmartThermostat”. Termostat ini bekerja berbasis pada WiFi yang memungkinkan penghuni mengatur suhu udara dalam rumah menggunakan aplikasi atau suara. Selain itu, termostat ini mampu membaca dan menyesuaiakan suhu di ruangan sekitar dimana gadget diletakkan.

4. Mengontrol Rumah sesuai Gaya Hidup Penghuni

Bagi pemilik rumah yang sibuk dan banyak pekerjaan dan membutuhkan asisten untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, sistem Smart Home ini bisa menjadi solusinya. Samsung SmartThings Hub merupakan salah satu produk Smart Home System yang mampu menyinkornkan rumah dengan gaya hidup penghuninya, termasuk membantu aktivitas rumah tangga dan aktivitas sehari hari. 

Sistem ini bekerja menggunakan konsep kontrol jarak jauh multifungsi yang dilakukan dengan satu aplikasi. Sistem ini mampu menyalakan TV, penyedot debu, AC, dan perangkat lain selama perangkat elektronik tersebut terhubung dengan internet dan terdaftar dalam Samsung Account. 

Selain keempat sistem Smart Home tersebut tentunya masih banyak lagi sistem Smart Home yang dapat diaplikasikan di dalam rumah. Pada dasarnya, prinsip kerja sistem Smart Home adalah mengaplikasikan jaringan internet pada perangkat elektronik di rumah kemudian menghubungkannya dengan sistem kendali. Adapun sistem kendali yang umum digunakan adalah aplikasi pada SmartPhone.

Sertifikasi SDPPI untuk Perangkat Smart Home System

Nah, setelah membaca penjelasan tentang sistem Smart Home kita bisa mengetahui bahwa setiap perangkat elektronik yang terpasang akan terhubung dengan internet dan sistem kontrol untuk melakukan pertukaran data dan informasi. Karena fungsi perangkat yang berkembang, perangkat-perangkat dalam sistem Smart Home termasuk dalam produk telekomunikasi. Oleh karena itu, perangkat-perangkat tersebut harus tersertifikasi SDPPI Kominfo. 

Salah satu teknologi yang tentunya digunakan dalam produk Smart Home System adalah teknologi bluetooth dan internet. Dimana perangkat yang menggunakan salah satu atau kedua tekonologi tersebut wajib tersertifikasi SDPPI. Tujuannya untuk menjamin interoperabilitas perangkat berjalan lancar. 

Beberapa perangkat yang perlu memiliki sertifikasi SDPPI adalah lampu pintar, speaker aktif pintar, sensor rumah, termostat otomatis, dan sebagainya. Selain itu, perangkat-perangkat yang memerlukan sertifikasi SDPPI tentu akan terus berkembang seiring dengan inovasi yang terus berjalan. Hal itu mungkin akan membuat produsen Smart Home System mengalami kebingungan tentang mana perangkat yang perlu dan tidak perlu mendapat sertifikat SDPPI. 

Oleh karen itu, PT. Alpha Romeo Teknologi bisa menjadi teman diskusi untuk menentukan produk yang perlu dan tidak perlu mendapat sertifikat SDPPI, dan menjadi mitra untuk membantu pengurusan sertifikasi SDPPI perangkat Smart Home.

Alpha Romeo Teknologi adalah biro jasa sertifikasi SDPPI Postel yang dapat membantu Anda dalam menerbitkan sertifikasi SDPPI. Kami memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam membantu proses penerbitan sertifikat SDPPI, dan berkomitmen memberikan lead time terbaik (3 minggu) untuk pengurusan sertifikat.

Sudah siap menerbitkan sertifikat SDPPI? hubungi kami hari ini.

Bagikan halaman ini